Thursday 16 June 2016

Obama Ingin Damaikan Dalai Lama Dan Cina

Kunjungan Dalai Lama ke Gedung Putih bertemu Presiden Barack Obama dikecam oleh Republik Rakyat China China kemarin. Menteri Luar Negeri Tiongkok Lu Kang mengutuk agenda tersebut.

"Jika Amerika Serikat merencanakan pertemuan ini, artinya mengesankan dukungan kepada kemerdekaan Tibet dan pasukan separatis. Pertemuan itu sekaligus mencederai rasa percaya kerjasama China dengan AS," kata Lu Kang, dikutip BBC, Jumat (17/6).

China selalu menganggap tokoh spiritual umat Buddha Tibet ini sebagai seorang pentolan separatis. Beijing sekaligus mempertanyakan isi perbincangan empat mata antara Obama dan Dalai Lama.

Usai pertemuan, Gedung Putih mengatakan bila Obama berniat mebuka dialog langsung antara Dalai Lama mewakili Tibet dengan China. Peran AS dalam hal ini hanya sebagai mediator

"AS menyadari Tibet adalah bagian dari Republik Rakyat China. Walau menggelar pertemuan ini, sikap AS tidak bisa diartikan mendukung kemerdekaan Tibet," kata juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest.

Menurut Gedung Putih, Dalai Lama dan Presiden Obama membicarakan banyak hal konstruktif untuk meningkatkan hubungan produktif antara AS dan China. Obama sebelumnya pernah menyebut seorang Dalai Lama adalah seorang 'teman baik'.

Dalai Lama mengungsi ke India usai gagal mengadang invasi tentara komunis China pada 1959. Selama dalam pengasingan yang berpindah-pindah negara, Dalai Lama dituding Beijing mempromosikan kemerdekaan Tibet.